“Buku, bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekedar buku. Tetapi, ia merupakan impian sekaligus pengetahuan dan masa depan sekaligus masa silam”
Buku,, akhir akhir ini kata ini selalu terngiang ngiang di kepala. Seperti rokok bagi seorang perokok aktif….Padahal aku bukanlah seorang yang senang membaca, hanya saja senang melihat buku terlihat di rak-rak yang tersusun rapih dipojok ruangan ataupun menggantung ditembok. Kumpulan buku yang berbaris rapih sesuai dengan urutan seri cerita memberikan kekuatan magis yang membuat senyum mengembang,,,erasa puas dan lega.
Mungkin seperti sebuah kutukan, dari kecil menyenangi tumpukan buku yang bahkan tak tahu cerita buku tersebut. Seperti mencintai seseorang yang bahkan tidak tahu apakah sosok itu ada. Memiliki tanpa harus mengenal. Mungkin terlihat aneh menjadi bahagia karena hanya mampu memandang tanpa menjamah. Tapi bukahkan kebahagiaan itu hak setiap jiwa.
Biarlah rasa itu tetap berada bisa jadi itu hiburan yang mungkin bisa hal berharga ketika kekosongan masa lalu kembali menyapa. Sebuah kebahagiaan memang selalu membutuhkan pengorbanan, dan itu berbanding lurus dengan kebahagiaan yang didapat. Pengorbanan yang dikeluarkan bisa berupa tenaga, materi, bahkan mental. Tapi apakah pengorbanan harus perlu dibicarakan kalau memang mendapatkan kepuasan ? Seperti seorang pendaki yang melupakan tenaga yang dikeluarkan ketika tengah mencapai puncak, Seperti orang yang melupakan biaya modifikasi motor karena menginginkan kepuasan dari hasil karyanya. Seperti seorang gamer yang hampir lupa dunia nyata ketika didepan komputer.